Minggu, 26 Juni 2011

Istiqomah

Kaum muslimin rahimakumullah…
Marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul SAW. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul Saw. Hanya dengan cara itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan….

 

Istiqamah, kata yang sangat familier sekali di telinga kita. Banyak ayat dalam Al Quran yang telah Allah firmankan, diantaranya seperti yang saya kutip dalam surat Al Ahqaaf ayat 13 ,

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita”.
Dalam kehidupan sehari-hari pun kita selalu memohon dalam shalat agar selalu ditunjukkan jalan yang lurus (Ihdinash shiraathal mustaqiim) sebanyak 17 kali dalam sehari semalam minimal. Jalan yang telah diridhai Allah dengan yang benar-benar hakiki mutlak yang harus kita jalankan.
Selain dalam Al Quran pun, masih banyak hadist dan contoh yang telah Nabi perlihatkan pada umatnya. Seperti yang Nabi lakukan ketika mengambil tongkatnya untuk menyatakan kepada para sahabat tentang hal yang satu ini yakni istiqamah.
Rasulullah membuat satu garis dengan tangannya lalu bersabda “ini jalan Allah yang lurus”, lalu beliau membuat garis-garis dikanan kirinya, kemudian bersabda, “ini adalah jalan-jalan yang sesat tak satupun dari jalan-jalan ini kecuali didalamnya terdapat setan yang menyeru kepadanya”. Selanjutnya beliau membaca firman Allah,
153.  Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)[152], Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.
Hadirin sidang jum’at rohimakmullah
Jadi sudah jelas bahwa dalam kehidupan manusia akan menghadapi dua persoalan, lurus dan sesat, baik dan buruk. Semua itu sudah diserahkan pada manusia. Jalan mana yang hendak ia ikuti apakah dia akan mengiktui jalan yang diridhoi Allah SWT. Tentulah dengan beritikad atau berniat melaksanakan perintah-perintah Allah, atau justru sebaliknya mencari jalan yang dimurkai oleh Allah.
Tidak sedikit di antara kita yang mengatakan bahwa Aku adalah orang Islam, aku adalah orang yang beriman tapi pada kenyataannya justru jalan yang diambil bukanlah jalan yang ditempuh oleh orang-orang Islam ataupun orang-orang yang beriman.
Dalam melaksanakan perintah Allah SWT tidaklah cukup sekali atau dua kali saja tapi perlu adanya kesinambungan, terus-menerus, atau Istiqomah.
Allah SWT memerintah kita Shalat dengan bahasanya Yuqimunas Sholat Kata Yuqiimu di ambil dari kata Aqooma yang berarti terus-menerus. Jadi dalam melaksanakan sholat tidak cukup sekali atau dua kali, sehari dua hari,atau mungkin sebulan dua bulan, atau mungkin lagi setahun dua tahun. Tapi sholat suatu perintah Ibadah yang dilaksanakan terus menerus. Semenjak dia memasuki usia balig sampai dengan akhir hayatnya disitulah ibadah sholat harus dilaksanakan.

Sabtu, 21 Mei 2011

Khutbah Jum'at "Bahaya Sifat Sombong dan cara menghindarinya"

BAHAYA  SIFAT SOMBONG DAN CARA MENGHINDARINYA

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا اَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ السَّعَادَةِ وَرِضَاهُ ونقوم بالواجبات فى عبادة وتقواه. اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له الذي لا نستعين بما سواه ولا نعبد غيره. واشهد ان محمدا عبده ورسوله الذي لا نبي بعده. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه ومن تبعه.
اما بعد. فياعباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله وطاعته. قال الله تعالى , ان الله مع الذين اتقوا والذين هم محسنون. (النمل : 128)
Kaum muslimin rahimakumullah…
Marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul SAW. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul Saw. Hanya dengan cara itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan….

Kaum muslimin rahimakumullah…
Kata Sombong, angkuh, besar kepala adalah kata-kata yang menjadi satu makna. Yaitu menganggap dirnya lebih tinggi lebih mulia dari pada lainnya. Sifat sombong bisa menimbulkan permusuhan dan hilangnya rasa keakraban antara sesama manusia.
Rosulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bersumber dari Abdullah bin Mas’ud:
لَايَدْخُلُ اْلجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ فَقَالَ رَجُلٌ اِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ اَنْ يَكُوْنَ ثَوْبَهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ : اِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ اْلجَمَالَ وَاْلكِبْرُ بَطَرُ اْلحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ.  رواه مسلم.
Artinya:  Tidak masuk surga orang yang didalam hatinya ada sedikit kecil kesombongan. Lalu ada seorang laki-laki berkata:”Sesungguhnya ada seseorang yang senang pakaiannnya bagus dan sandalnya juga bagus””. Beliau lalu bersabda: “sesungguhnya Allah itu indah yang senang keindahan. Sedang sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan orang. (HR. Muslim)
Dari hadits Rosulullah SAW, diatas itu dapat diambil suatu pelajaran bahwa pintu sorga tertutup bagi setiap orang yang didalam hatinya ada sifat kesombongan. Tetapi seseorang itu tidak bisa dikatakan sombong hanya karena ia suka pakaian yang bagus-bagus. Sedang arti sombong yang sesungguhnya ialah tidak menerima kebenaran dan menganggap rendah orang lain.
Kaum Muslimin rahimakumullah…
Ada tiga (3) macam takabur atau kesombongan yaitu:
1.      Takabur / sombong kepada Allah
Yaitu mengabaikan tidak menghiraukan terhadap atau tidak memperdulikan terhadap agama Allah, tidak takut kepada ancaman Allah serta meremehkan dan mengabaikan syari’at (peraturan) agama. Shalat, zakat, haji adalah perintah Allah SWT tapi dia dengan tidak ada perasaan berdosa meninggalkannya.  Keadaan yang demikian telah disinyalir dalam firman Allah:
اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِىْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ (المؤمن : 60)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina. (QS. Lukman :60)

2.      Takabur terhadap Rasul
Yaitu enggan dan meerasa hina untuk mengikuti petunjuk Rasul, tidak sudi mengikuti Nabi Muhammad SAW. Sikap takabbur demikian ini banyak dimiliki kaum Quraisy dimasa Nabi. Sebab mereka sama anggapan bahwa beliau SAW. Anak Yatim yang tidak punya harta. Sedangkan beliau sebagai Rasulullah Saw. Begitu juga kebanyakan bangsa Yahudi segan mengikuti ajaran Rasulullah SAW, sebab mereka sama beranggapan, hanya bangsa Yahudillah yang berhak menerima kenabian. Dan sampai sekarangpun ada sementara manusia yang merasa hina melaksanakan perintah agama, ia menganggap bahwa perintah agama sudah usang dan kolot, merasa malu dengan memakai pakaian sholat pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat jama’ah, malu membawa serta membaca Al-Qur’a karena merasa dirinya sudah dewasa sehingga al-Qur’an ditinggal.  Perasaan sombong inilah sangat berbahaya sekali, semoga kita terjaga dari sifat demikian ini.
3.      Takabur terhadap sesama manusia
Yakni merasa lebih mulia, lebih terhormat,  lebih agung, lebih tinggi, lebih benar, lebih kaya, lebih cantik, lebih bahagia, lebih kuat, lebih baik dari orang lain. Ia menganggap remeh dan hina serta menganggap orang lain tidak berharga  sama sekali dibanding dirinya sendiri. Ia menjadi gila hormat, gila pujian, dan lupa daratan sehingga tidak suka ditegur, tidak mau menerima pandangan dari orang lain walaupun pandangan atau nasehat itu benar.

Sifat Takabur atau sombong merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi pemiliknya, karena orang yang terjangkit penyakit ini maka hidupnya akan menjadi hina.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, Beliau bersabda:
اَلْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ ( رواه مسلم )
“Artinya:” Takabur itu menolak kebenaran dan menghinakan hak-hak manusia. (HR. Muslim)
   Kaum Muslimin rahimakumullah…
Bagaimana untuk menghindari dari sifat takabur atau sombong ini?
Untuk menghindari sifat sombong itu kita harus berlaku lunak dalam pergaulan. Sering-seringlah menengok para tetangga terutama yang sering ketimpa kesusahan, ikut mengantarkan jenazah, suka berkumpul dengan orang miskin, suka bertegur sapa sesama umat Islam, ringan kaki mendatangi undangan, adanya kesadaran diri bahwa hidup ini tidak bisa sendiri satu sama lain saling membutuhkan. Kalau kita ditakdirkan jadi orang kaya karena memang adanya orang miskin, dan mereka butuh tenaga mereka untuk menggarap semua sawah-sawahnya dan lain sebagainya.
Rasulullah SAW bersabda:
تَوَاضَعُوا وَجَالِسُوْا المَسَاكِيْنَ تَكُونُوْا مِنْ كِبَاِراللهِ وَتُخْرِجُوْا مِنَ الكِبْرِ (رواه ابو نعيم)
Artinya:”Tawadlu’lah kalian, duduk-duduklah kalian dengan orang-orang miskin, pasti kalian menjadi orang besar disisi Allah  dan terbebas dari kesombongan (HR. Abu Mu’aim)
Allah juga berfirman dalam Al-Qur’an:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِى فِى اْلاَرْضِ مَرَحًا اِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ. (لقمان : 18)
Artinya:” Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong lagi membanggakan diri ((QS. Luqman : 18)
بارك الله لي ولكم فى القرأن العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم أقول قولى هذا واستغفروا الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات . فاستغفروه . انه هوالغفور الرحيم.

TERAPI AIR PUTIH

Terapi Air Putih Sangat jituh yaitu:
  1. Minum air putih harus tepat waktu akan memaksimalkan efektifitas pada tubuh manusia
  2. Dua gelas air putih setelah bangun tidur akan membantu mengaktifkan organ-organ internal
  3. Satu gelas air putih 30 menit sebelum makan untuk membantu fungsi pencernaan dan ginjal
  4. Satu gelas air putih sebelum mandi membantu menurunkan tekanan darah
  5. Satu gelas air putih sebelum tidur untuk menghindari stroke dan serangan Jantung !
Insya Allah Sukes.

By. Kosim, S.Pd